PeristiwaTerkini.com - Calon petahana dalam Pemilu Turki yang didukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Recep Tayyip Erdogan memimpin perolehan suara dalam perhitungan sementara yang dirilis kantor berita pemerintah, Anadolu Agency.
Hasil serupa ditunjukkan dalam perhitungan sementara yang dipantau dari Hurriyet Daily News, hingga Senin (25/6/2018) pukul 00.30 WIB.
Dengan jumlah surat suara yang telah dihitung sebanyak 72 persen atau sekitar 35 juta suara, Erdogan memimpin dengan perolehan 55,0 persen (19 juta suara).
Peringkat kedua ditempati calon oposisi terkuat, Muharrem Ince dari Partai Rakyat Republik (CHP) yang memperoleh 29,5 persen (sekitar 10 juta suara).
Jika hasil tersebut tidak banyak berubah hingga akhir perhitungan suara, dengan mengacu pada syarat terpilihnya calon presiden langsung yakni meraih lebih dari 50 persen suara, maka Erdogan hampir dipastikan akan kembali memipin negara Turki untuk lima tahun ke depan.
Melansir dari Hurriyet Daily News, Erdogan yang memantau perhitungan cepat dari kantor kepresidenan di Istanbul menyebut masih terlalu cepat untuk menyimpulkan hasil pemilihan.
"Masih terlalu cepat untuk mengatakan apa pun, tapi sejauh ini kita masih cukup baik," ujarnya kepada wartawan.
Pendapat berbeda disampaikan kubu oposisi yang digawangi partai CHP. Mereka menyayangkan informasi perhitungan sementara yang dikeluarkan Anadolu, yang dianggap telah dimanipulasi untuk memunculkan kesalahpahaman di masyarakat.
"Menurut informasi yang kami terima, dengan lima persen kotak suara yang telah dibuka, kandidat kami meraih 40,35 persen sementara Erdogan meraih 46 persen suara," kata juru bicara CHP, Bulent Tezcan dalam konferensi pers.
Sementara dari kotak suara pemilihan parlemen, hingga 64 persen suara yang dibuka, partai berkuasa AKP telah meraih 44,8 persen suara, sementara CHP mendapat 21,2 pesen suara.
Satu partai yang juga meraih hasil di atas 10 persen suara sebagai syarat minimal kursi di parlemen adalah Partai Pergerakan Nasional (MHP) dengan 11,7 persen suara.